Selasa, 13 Mei 2014

Ritual Tayuban Diyakini Menghindarkan Desa dari Malapetaka


Karanganyar — Warga dukuh Ngringo, Dusun Ngringo, Desa Ngringo menggelar ritual bersih desa di punden makam desa setempat, Sabtu (13/7) malam. Ritual ini dipercaya warga setempat bisa menghindarkan desa dari marabahaya dan malapetaka.
Ritual yang sudah turun temurun tersebut diawali dengan kerjabakti membersihkan punden makam desa setempat. Kemudian ritual dilanjutkan dengan sedekah bumi. Warga membawa hasil bumi yang mereka punya dibawa ke makam Eyang Jegong Wonolapan yang dipercaya sebagai cikal bakal dusun Ngringo. Selanjutnya doa bersama diaksanakan untuk keselamatan seluruh warga desa serta memohon kepada Tuhan agar hasil panen mereka tahun ini melimpah.
Menurut Bayan Ngringo, Subagyo, ritual ini sudah ada sejak dulu dan turun temurun hingga sekarang. Menurutnya selain melestarikan budaya leluhur, kegiatan ini juga sudah dipercaya warga sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas panen yang berlimpah dan memohon panen yang lebih baik untuk musim tanam selanjutnya.
“Dengan kegiatan ini diharapkan warga juga akan menjaga kebersihan, keamanan dan silaturahmi antar warga,” jelasnya.
Subagyo menambahkan. acara malam harinya digelar malam kesenian yang akan menampilkan kesenian tradisional Tayub. Kesenian tayub ini, tambah Subagyo, merupakan kegemaran Eyang Jegong Wonolopo dan Nyi Gadung Melati.
“Waktu saya kecil kesenian Tayub ini pernah diganti dengan kesenian lainnya, beberapa hari kemudian terjadi wabah penyakit yang mengakibatkan banyak warga yang meninggal dunia. Akhirnya, hingga kini kesenian Tayub ini terus ditampilkan dalam setiap acara bersih desa,” jelasnya.

0 komentar:

Posting Komentar